Radio Amatir Lebih dikenal di kalangan Anak Pramuka Sedunia & Masyarakat era 70an

Radio Amatir sudah dikanal pada beberapa puluh tahun yang lalu, Pada saat Perang Dunia, radio amatir adalah salah satu hal yang paling penting untuk komunikasi antar tentara. Hingga sampai saat kini kegunaan dari Radio Amatirpu kian banyak, dan perkembangannya mulai pesat, saat ini Radio Amatir buka hanya untuk komunikasi antar tentara tetapi masyarakat umum pun ada yang menggunakannya, khususnya yaitu Organisasi kepanduan di dunia (Pramuka).
Mengenal Amatir Radio sudah pasti kita harus melihat sejarahnya dan apabila kita melihat sejarah Radio Amatir di dunia dan Indonesia maka tidak lepas dari para ilmuwan yang telah menemukan berbagai pengetahuan dasar (basic sciences) di bidang kelistrikan dan magnetisme sebagai pangkal tolak berkembangan radio komunikasi. fenomena fenomena alam seperti petir, magnetisme bumi dan sebagainya telah mendorong manusia untuk mengembangkan rasa ingin tahunya sehingga para ilmuwan bekerja keras untuk membuka rahasia alam tersebut.
Dialah Michael Faraday, seorang ahli fisika Inggris telah mendapatkan temuan-temuan di bidang ilmu kelistrikan antara lain induksi elektromagnet dan formulasi rumus-rumus fisika mengenai induksi listrik dan magnet. Pada tahun 1873, James Clerk Maxwell, seorang ahli astronomi-fisika Scotlandia mempunyai penemuan ilmiah tentang adanya gelombang elektromagnetik yang merambat pada kecepatan cahaya.
15 tahun setelah Maxwell, seorang ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz telah mencoba untuk membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya sampai jarak 200 meter. Dengan peralatan laboratorium yang sederhana, Hertz telah berhasil memformulasikan rumus perhitungan panjang gelombang.

Disamping rumus ia membuktikan bahwa gelombang radio tersebut dapat dipantulkan, direfraksi dan dipolarisasikan seperti halnya dengan sinar cahaya. Dalam percobaannya, Hertz membuat suatu spark-gap transmitter, antena pengarah dan suatu rangkaian resonator untuk menangkap kembali gelombang radio yang dipancarkan tersebut. Temuan-temuan fisika dasar ini pada gilirannya akan menjadi titik tolak pengembangan praktis di lapangan yang berupa radio komunikasi untuk tujuan penggunaannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Sejarah Amatir Radio Indonesia
Pada saat berdirinya International Amateur Radio Union (IARU) tahun 1925, wilayah nusantara masih dikuasai oleh Belanda, dan pada saat itu tengah berkecamuk Perang Dunia Pertama. Pada saat itu, komunikasi antara Netherland dengan Hindia Belanda (julukan untuk wilayah Nusantara) hanya mengandakan saluran kabel Laut yang melintas Teluk Aden yang dikuasai oleh Inggris.
Timbul kekhawatiran Belanda atas saluran komunikasi tersebut, mengingat Inggris terlibat dalam Perang Dunia Pertama tersebut sedangkan Belanda ingin bersikap netral. Oleh karenanya, dilakukanlah berbagai percobaan dengan menempatkan beberapa stasiun relay di Malabar, Sumatra, Srilangka dan beberapa tempat lagi.
Radio Malabar, berdiri tanggal 5 Mei 1923, merupakan pemancar yang menggunakan teknologi arc transmitter terbesar di dunia. Tampak pada gambar samping adalah dua buah arc transmitter yang besar dengan kekuatan 2400kW yang dibuat oleh Klaas Dijkstra yang bekerja untuk Dr. Ir. De Groot. Input power pemancar Radio Malabar adalah 3,6 MegaWatt dan bekerja pada frekuensi 49.2kHz dengan panjang gelombang 6100m dengan menggunakan callsign PMM. Daya untuk pemancar Radio Malabar dibangkitlan oleh sebuah pembangkit tenaga air buatan Amerika yang terletak di Pengalengan dengan tegangan 25kV.
Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Frekuensi yang digunakan masih sangat rendah dalam panjang gelombang sangat panjang, tidak mengherankan jika [[antenna]] yang digunakan harus dibentangkan memenuhi gunung Malabar di Bandung Selatan. Sisa-sisa Radio Malabar masih terdapat di sana, yaitu berupa tiang-tiang antena-antena besar dan tinggi di tengah hutan.
Istilah yang sering digunakan amatir radio
a. BREAK
Hanya digunakan apabila akan menyampaikan berita darurat. Dari nada maupun artinya mengharuskan komunikasi antar stasiun "diputuskan" dengan paksa, apabila didalam komunikasi jarak jauh (Dx-ing) dimana propagasi tidak mengungtungkan dan penerimaan sulit, maka kata break dapat digunakan sebagai pengganti over/go ahead.
b. A BREAKER
Istilah Breaker berasal dari Amerika Serikat (USA). Saat ini di negara asalnya (USA) sudah tidak dipergunakan lagi karena istilah ini lebih banyak dipakai di Citizen Band.
c.KODE Q
Bahwa kode Q dibuat untuk keperluan telegraphy dengan tujuan untuk mempersingkat berita. Penggunaan Q Codes didalam Telegraphy tidak dilarang, tetapi dihimbau untuk digunakan dengan tepat dan tidak berlebihan.
Kode "Q" diciptakan untuk mempersingkat berita, jadi tidak dapat untuk diperpanjang lagi.
d.ROGER
Penggunaan istilah ini telah mencapai tingkat yang berlebih-lebihan sehingga menyimpang dari pengertian istilah itu sendiri. ROGER berarti "berita telah diterima" secara lengkap (acknowledge that message has been received completely). Roger bukan pula berarti bahwa berita yang diterima sudah dimengerti dan akan dilaksanakan, Roger bukan berarti YA, karena YA telah diciptakan/digunakan YA, dan untuk TIDAK telah diciptakan/menggunakan istilah NEGATIVE atau gunakan bahasa umum : TIDAK.
e. SKED
Apabila ada Amatir Radio yang mengadakan panggilan disertai kata "SKED", berarti yang bersangkutan telah mengadakan perjanjian untuk berkomunikasi dengan stasiun lain pada hari/jam/waktu yang telah ditentukan jauh hari sebelumnya. Bagi stasiun Amatir Radio lain yang kebetulan bekerja pada frekuensi tersebut, mendengar istilah SKED digunakan, agar bergeser atau memberikan prioritas bagi stasiun tersebut.
f. OVER / GO A HEAD
Istilah yang dipergunakan untuk mengakhiri suatu pembicaraan, dianjurkan agar rekan-rekan Amatir Radio di Indonesia juga menggunakan istilah "OVER/GO AHEAD" DARI PADA ISTILAH "GANTI".
g. REGION
Istilah Region hanya dipakai sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh ITU, yaitu pembagian wilayah komunikasi dunia yang dibagi menjadi tiga wilayah/region (RR 8 -1, No.393 - 399).
Region I - untuk Africa dan Eropa, termasuk Rusia
Region II - untuk benua Anerica termasuk Canada dan Greenland
Region III - untuk Oceania dan sebagian Asia
h. FREKUENSI DX WINDOW
Adalah frekuensi yang secara International meskipun tidak diikat oleh peraturan, telah disepakati untuk dilowongkan oleh segenap Amatir Radio dunia dan khusus digunakan bagi komunikasi Jarak Jauh/DX dan seyogyanya tidak digunakan untuk komunikasi lokal/nasional, kecuali dalam hal komunikasi Darurat/Emergency.
Kegiatan JOTA (Jambore On The Air)

Semua operator amatir radio dari seluruh dunia berpartisipasi dengan lebih dari 500.000 Pramuka untuk mengajarkan mereka tentang radio dan membantu mereka untuk menghubungi Pramuka-Pramuka lain dengan menggunakan perangkat radio amatir dan sejak tahun 2004, menggunakan Basis Echolink-VoIP.[2] Para Pramuka juga didorong untuk mengirim konfirmasi komunikasi (baik dalam bentuk elektronik maupun kertas) yang dikenal sebagai kartu QSL. (QSL Card atau eQSL Card apabila dikirim secara elektronik) Ini merupakan pembelajaran bagi para Pramuka untuk mengenal dan bertukar pengalaman dengan Pramuka-Pramuka dari berbagai penjuru dunia.
Foto diatas adalah Foto yang di ambil di DKC Purbalingga (Jawa tengah) pada Event JOTA JOTI
Radio Amatir Lebih dikenal di kalangan Anak Pramuka Sedunia & Masyarakat era 70an
Reviewed by Unknown
on
20:16
Rating:

No comments: